Friday 7 November 2014

MENGANALISA KALIMAT TIDAK EFEKTIF PADA ARTIKEL BERITA

Pada tugas kali ini saya menganalisa kalimat tidak efektif pada koran online(news.detik.com).


Kalimat tidak efektif sering ditemukan dalam kalimat langsung suatu berita, beikut contohnya.





Saya akan mencoba untuk mengubah kalimat tersebut menjadi kalimat efektik.
1.
“Beliau kesana hanya untuk kolsultasi saja, karena irjen memang pengawas internal kami. Untuk melakukan pencegahan dalam rangka reformasi birokasi,” ujar Kapuskom PublikKemhan Brigjen TNI Sisriadi kepada detik.com di kantornya, Jl Medan Merdeka Barat, Jakpus, Senin (3/11/2014).

2.
Di kerenakan ada hal yang perlu dirhasiakn mengenai pertahanan negara ini.

3.
“Ketentuan dipublikasikan atau tidaknya disesuaikan dengan 10 kriteria dalam UU No. 14 tahun 2008 dan setelah pengadaan sesuai waktu yang ditentukan. Kalau kita membeli alusista tidak seperti membeli kacang rebus,” kata Jendral Bintang 1 itu.

4.
“ Satu atau dua tahun lagi secara bertahap sudah ada yang datang. Kita sudah mempunyai 20 pesawat F-16 dengan block 25 yang mesinnya block 52. Memang bekas pakai namun hanya cangkangnya saja dan selalu di lakukan pembaharuan sesuai keinginan kita. Block 52 ini setara dengan buatan Amerika,” urainya.

5.
“Saya membicarakan tindak selanjutnya mengenai pemerintahan baru dengan Pak Ketua dan akan membuat MoU dengan KPK mengenai hal itu,” jelas Ismono di gedung KPK Jumat (3/10).

6.
“Tidak semua dapat dipublikasikan karena alutsista tidak boleh diungkap ke masyarakat,” tutur Meoldoko di Surabaya, Sabtu (4/10).

Demikian kalimat yang dapat saya ubah menjadi kalimat efektif. Kalimat ini belum tentu benar karena saya masih dalam tahap belajar. Terima kasih atas kunjungan anda di blog saya semoga bermanfaat.


Sumber :


No comments:

Post a Comment