Tuesday 22 October 2013

Team Work & Implikasi Manajerial

Pengertian Kelompok
  • Menurut Homans (1950) : kelompok adalah sejumlah individu berkomunikasi satu denga yang lain dalam jangka waktu tertentu yang jumlahnya tidak terlalu banyak, sehingga tiap orang dapat berkomunikasi dengan semua anggota secara langsung.
  • Menurut Merton, kelompok merupakan sekelompok orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola yang telah mapan, sedangkan kolektiva merupakan orang yang mempunyai rasa solidaritas karena berbagai niai bersama dan yang telah memiliki rasa kewajiban moral untuk menjalankan harapan peran.
  • Menurut Achmad S. Ruky, Kelompok adalah sejumlah orang yang berhubungan (berinteraksi) antara satu dan yang lainnya, yang secara psikologis sadar akan kehadiran yang lain dan yang menganggap diri mereka sebagai suatu kelompok.
  • Menurut Muzafer Sherif, Kelompok adalah kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih individu yang telah mengadakan interaksi sosial yang cukup intensif dan teratur, sehingga di antara individu itu sudah terdapat pembagian tugas, struktur dan norma-norma tertentu.
  • Menurut De Vito (1997) : kelompok merupakan sekumpulan individu yang cukup kecil bagi semua anggota untuk berkomunikasi secara relatif mudah. Para anggota saling berhubungan satu sama lain dengan beberapa tujuan yang sama dan memiliki semacam organisasi atau struktur diantara mereka. Kelompok mengembangkan norma-norma, atau peraturan yang mengidentifikasi tentang apayang dianggap sebagai perilaku yang diinginkan bagi semua anggotanya.

Karakteristik Kelompok
1. Terdiri dari 2 orang atau lebih
2. Adanya interaksi yang terus menerus
3. Adanya pengembangan identitas kelompok
4. Adanya norma – norma kelompok
5. Adanya diferensiasi peran
6. Peran yang saling tergantung
7. Produktivitas bertambah atau meningkat

Pengertian kerja kelompok (team work)
Teamwork atau kerja sama tim merupakan bentuk kerja kelompok yang bertujuan untuk mencapai target yang sudah disepakati sebelumnya.
Berikut poin-poin teamwork yang baik:
  • Teamwork adalah kerjasama dlm tim yang biasanya dibentuk dari beragam divisi dan kepentingan.
  • Sama-sama bekerja bukanlah teamwork, itu adalah kerja individual.
  • Filosofi teamwork: ‘saya mengerjakan apa yang Anda tidak bisa dan Anda mengerjakan apa yang saya tidak bisa.
  • Ketika berada dalam teamwork, segala ego pribadi, sektoral, deparmen harus disingkirkan.
  • Dalam teamwork yang dikejar untuk dicapai adalah target bersama, bukan individual.
  • Keragaman individu dalam teamwork memang sebuah nilai plus namun bisa menjadi minus jika tidak ada saling pengertian.
  • Saling pengertian terhadap karakter masing-masing anggota team akan menjadi modal sukses bersama.
  • Jika setiap orang bekerjasama via bidang masing-masing, target korporasi pasti akan segera terealisasi.
  • Individu yang egois mengejar target pribadi akan menghambat keberhasilan team. Bayangkan jika si A mengejar target A & si B mengejar target B, lalu target bersama bermuara kemana?
  • Keahlian masing-masing sungguh menjadi anugerah dalam teamwork yang akanmempercepat proses pencapaian target.
  • Kendalikan ego dan emosi saat bersama agar pergesekan tidak berujung pada pemboikotan kerjasama.
  • Dengan pemahaman yang tinggi soal karakter individu dalam team, realisasi target tidak perlu waktu yang lama.
  • Ingatlah selalu bahwa: ‘teamwork makes the dream work’.

Implikasi manajerial
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, kata Implikasi berarti akibat. Kata Implikasi sendiri dapat merujuk ke beberapa aspek yaitu salah satunya yang dibahas saat ini adalah manajerial atau manajemen.
Dalam manajemen terdapat 2 implikasi yaitu :
  1. Implikasi prosedural meliputi tata cara analisis, pilihan representasi, perencanaan kerja dan formulasi kebijakan.
  2. Implikasi kebijakan meliputi sifat substantif, perkiraan ke depan dan perumusan tindakan.

Teori managerial grid yang  dikemukakan oleh Robert K. Blakec dan Jane S. Mouton  membedakan dua dimensi dalam kepemimpinan, yaitu “concern for people” dan “concern for production”. Pada dasarnya teori managerial grid ini mengenal lima gaya kepemimpinan yang didasarkan atas dua aspek tersebut, yaitu :
  • Improvised artinya pemimpin menggunakan usaha yang paling sedikit untuk menyelesaikan tugas tertentu dan hal ini dianggap cukup untuk mempertahankan organisasi.
  • Country Club artinya kepemimpinan didasarkan kepada hubungan informal antara individu artinya perhatian akan kebutuhan individu dengan persahabatan dan menimbulkan suasana organisasi dan tempo kerja yang nyaman dan ramah.
  • Team yaitu kepemimpinan yang didasarkan bahwa keberhasilan suatu organisasi tergantung kepada hasil kerja sejumlah individu yang penuh dengan pengabdian dan komitmen. Tekanan utama terletak pada kepemimpinan kelompok yang satu sama lain saling memerlukan. Dasar dari kepemimpinan kelompok ini adalah kepercayaan dan penghargaan.
  • Task artinya pemimpin memandang efisiensi kerja sebagai factor utama keberhasilan organisasi. Penampilan terletak pada penampilan individu dalam organisasi.
  • Midle Road artinya kepemimpinan yang menekankan pada tingkat keseimbangan antara tugas dan hubungan manusiawi , dengan kata lain kinerja organisasi yang mencukupi dimungkinkan melalui penyeimbangan kebutuhan untuk bekerja dengan memelihara moral individu pada tingkat yang memuaskan.

Impilkasi Terhadap Sistem Komunikasi Organisasi
Hersey dan Blanchard mengemukakan empat gaya kepemimpinan sebagai berikut :
  • Telling (S1), yaitu perilaku pemimpin dengan tugas tinggi dan tugas rendah. Gaya ini mempunyai ciri komunikasi satu arah, dimana pemimpin yang berperan.
  • Selling (S2), perilaku dengan tigas tinggi dan hubungan tinggi. Kebanyakan pengarahan masih dilakukan oleh pemimpin, tetapi sudah mencoba komunikasi dua arah dengan dukungan sosioemosional supaya bawahan turut bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan.
  • Participating (S3), yaitu perilaku hubungan tinggi tugas rendah. Pemimpin dan bawahan sama-sama memberikan kontribusi dalam mengambil keputusan melalui komunikasi dua arah dan yang dipimpin cukup mampu dan berpengalaman untuk melaksanakan tugas.
  •  Delegating (S4), yaitu perilaku hubungan dan tugas rendah. Gaya ini memberikan kesempatan kepada yang dipimpin untuk melaksanakan tugas mereka sendiri melalui pendelegasian dan supervise yang bersifat umum. Yang dipimpin adalah orang yang sudah matang dalam melaksanakan tugas dan matang pula secara psikologis.

Pengalam Bekerjasama dalam Kelompok (Team Work)

            Seperti  biasa kerja kelompok identik dengan tugas yang diberikan dan harus dikerjakan bersama. Namun biasanya hanya namanya saja yang kerja kelompok tapi pengerjaannya tetap masing-masing dan akhirnya digabungkan. Padahal jika di kaji dari pembahasan diatas seharusnya tugas kelompok dikerjakan bersama dan membutuhkan pemikiran dari semua pihak agar masalah dapat diselesaikan.
            Nah, bagaimana dengan kerja kelompok yang saya lakukan selama ini? Jelas tidak jauh beda dengan kasus diatas.  Setelah mendapat kelompok langsung pembagian materi, masing-masing mencarinya setelah itu dikirim ke e-mail salah satu anggota untuk digabung dan dirapihkan. Setidaknya dalam hal ini setiap anggota masih memiliki kemauan untuk mengerjakan tugas. Kebanyakan kelompok  sering kali mendapat anggota  yang tidak memiliki kepedulian rata-rata hanya menerima hasil jadi begitu saja tanpa melakukan apapun. Pernah juga saya ikut tidak peduli dengan tugas dan akhirnya sama-sekali tidak ada yang mengerjakan dan akhirnya dihukum. Akan tetapi menyenangkan jika seluruh anggota peduli dan bisa diajak kerjasama dalam menyelesaikan masalah. Kelompok seperti ini biasanya para anggotanya sudah saling mengenal dan merasa nyaman untuk memberi dan menerima masukan.
            Kerja kelompok yang cukup baik saya lakukan biasanya, pada saat praktikum di lab biologi,fisika atau kimia. Saat praktikum semua anggota mengambil alih semua pengerjaan dari pengambilan alat dan bahan, proses praktikum, pengambilan data, pengamatan hingga pembuatan kesimpulan, semua itu dilakukan bersama. Misalnya saja proses kerja kami saling mengingatkan batasan/ketentuan praktik, titik yang butuh ketelitian, tanpa perintah biasanya semua langsung mengambil tempat masing-masing, ada yang memegang alat, melihat perubahan pengamatan, mencatat hasil pengamatan dan menjaga semua alat agar tidak rusak ataupun hilang. Saya berpendapat bahwa kerja kelompok dalam praktik akan terasa lebih menyenangkan dan mampu menciptakan kesadaran diri untuk melakukan pekerjaan, karena adanya pergerakan secara langsung yang membuat kami merasa nyaman dan ingin ikut serta melakukan hal tersebut, rasnya seperti bermain dan tidak ada tekanan. Berbeda jika di bandingkan dengan kelompok untuk membuat makalah, biasanya monoton dan tidak begitu menyenangkan tidak ada ketertariikan untuk melakukannya bersama karena adanya sembonyan “yang penting jadi mau gimana juga kan tetep selesai”. Nah, biasanya dalam kelompok tiap anggota hanya akan mengerti materi yang dia kerjakan saja bahkan tidak terlalu luas karena hanya dari satu pemikiran saja.

Sumber

Friday 4 October 2013

Apa itu Organisasi (?)



Pengertian Organisasi

  • Dikutip dari Wikipedia, organisasi berasal dari kata Yunani “organon” atau alat adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.
  • Organisasa adalah satu kumpulan atau sistem individual yang melalui satu hierarki jenjang dan pembagian kerja, berupaya mencapai tujuan yang ditetapkan (H. Syaiful Rohim, 110).
  • Michael Panconowsky dan Nock o’Donnel Trijullo menyatakan bahwa organisasi merupakan suatu kultur, dalam arti para anggotanya (Kadar Nurjaman,S.E., MM dan Khaerul Umam,SIP.,M.AG.,M.SI, 67).
  • Richard Farace, Peter Monge dan Hamish Russel menyatakan bahwa organisasi adalah suatu sistem yang terdiri atas dua orang (atau lebih), ada saling ketergantungan, input, proses dan output, kelompok ini berkomunikasi dan bekerjasama untuk menghasilkan hasil akhir dengn menggunakan energi, informasi dan bahan-bahan lain dari lingkungan (Kadar Nurjaman,S.E., MM dan Khaerul Umam,SIP.,M.AG.,M.SI, 68).


Pentingnya Organisasi

            Semua orang pasti memiliki suatu  tujuan yang ingin dicapai bahkan ada lebih dari satu orang yang memiliki tujuan yang sama dan tujuan itu pun ternyata membutuhkan kerja sama banyak orang untuk mencapainya. Dengan ini maka mereka membutuhkan tempat untuk menyatukan pikiran, bekerja sama dan berjuang. Nah, membentuk suatu organisasi merupakan jalan keluar untuk mempermudahnya. Dimana dalam organisasi terdapat pembagian tugas dan pengaturan yang sistematis,efisien serta efektif.
            Akan tetapi sedikit berbeda dengan apa yang dicari para remaja yang pada dasarnya belum memiliki konsep tujuan yang cukup kuat. Kebanyakan dri mereka masih mencari jati diri belum sadar atas tanggung jawab, pengendalian diri, kesadaran diri, kepedulian dan lainnya. Nah, dengan adanya organisasi mereka mereka sedikit demi sedikit akan mampu memperoleh keterampilan diri, tentu saja dalam hal ini perlu penempatan yang sesuai dengan minat dan bakat masing-masing. Dengan penempatan dalam organisasi para remaja mulai mendapat pengakuan, diberi kepercayaan untuk melakuan suatu hal, memecahkan suatu masalah dan lainnya. Tugas-tugas sederhana dan berlanjut ke hal-hal yang lebih kompleks akan menguatan jati diri dan terbentuknya kepribadian yang matang.
            Bagaimana dengan dunia kuliah apakah organisasi juga penting? Bukannya tidak menyadari pentingnya organisasi mereka cenderung malas untuk beraktifitas diluar jam kuliah karna menghabiskan banyak waktu. Dalam perkuliahan organisasi memberikan pengalaman penting sebelum masuk dunia kerja. Adanya organisasi membantu mahasiswa untuk berlatih disiplin, tanggung jawab, kerja sama, pengaturan waktu, berkomunikasi, menghargai orang lain, menjadi pemimpin  yang baik dan masih banyak lainnya. Sehingga, para mahasiswa keluar menjadi tenaga kerja yang handal dan tidak pasif mampu mencari peluang kerja sendiri dengan berbagai inisiatif yang efektif dan efisien.

Pengalaman Berorganisasi

            Kali ini saya akan sedikit berbagi cerita mengenai salah satu ekskul yang pernah saya ikuti saat di SMA. Sebenarnya saya hanya aktif satu tahun dan keluar tanpa alasan yang jelas, namun ekskul ini yang paling lama saya ikuti. Ekskul ini bernama GNB (Gema Nusantara Budaya), sebelumnya terimakasih untuk seluruh keluarga GNB dan mohon maaf atas ketidak bertanggung jawaban saya yang tidak mengundurkan diri dengan benar dan keluar begitu saja. Dalam organisasi ini saya mendapat kepercayaan diri dimana saya mulai merasakan pengakuan bahwa saya mampu. Meskipun hanya setahun ada banyak hal yang saya pelajari terutama jika ada event yang diadakan. Adanya rapat kerja, pembagian tugas kerja, pembagian jadwal latihan membuat saya sedikit mengerti arti disiplin, tanggung jawab, kerja sama, cara berkomunikasi yang baik, menghargai orang lain, kepercayaan diri dan lainnya. Namun sayang saya masih terjebak oleh keegoisan sendiri rasa malas dan ketidak mampuan untuk menjaga kesehatan memperoleh kepercayaan penuh pada anggota lain serta tidak mampu menyakinkan orang tua kalau saya bisa membuat saya lari dari tanggung jawab dan keluar dari ekskul tanpa alasan.

Daftar Pustaka

H. Syaiful Rohim, 2009, Teori Komunikasi Prespektif, Ragam dan Aplikasi, Rineka Cipta, Jakarta.
Kadar Nurjaman,S.E., MM dan Khaerul Umam,SIP.,M.AG.,M.SI, 2012, Komunikasi dan Public Relation, Pustaka Setia, Bandung.

Sumber Lain