Tuesday 22 October 2013

Team Work & Implikasi Manajerial

Pengertian Kelompok
  • Menurut Homans (1950) : kelompok adalah sejumlah individu berkomunikasi satu denga yang lain dalam jangka waktu tertentu yang jumlahnya tidak terlalu banyak, sehingga tiap orang dapat berkomunikasi dengan semua anggota secara langsung.
  • Menurut Merton, kelompok merupakan sekelompok orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola yang telah mapan, sedangkan kolektiva merupakan orang yang mempunyai rasa solidaritas karena berbagai niai bersama dan yang telah memiliki rasa kewajiban moral untuk menjalankan harapan peran.
  • Menurut Achmad S. Ruky, Kelompok adalah sejumlah orang yang berhubungan (berinteraksi) antara satu dan yang lainnya, yang secara psikologis sadar akan kehadiran yang lain dan yang menganggap diri mereka sebagai suatu kelompok.
  • Menurut Muzafer Sherif, Kelompok adalah kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih individu yang telah mengadakan interaksi sosial yang cukup intensif dan teratur, sehingga di antara individu itu sudah terdapat pembagian tugas, struktur dan norma-norma tertentu.
  • Menurut De Vito (1997) : kelompok merupakan sekumpulan individu yang cukup kecil bagi semua anggota untuk berkomunikasi secara relatif mudah. Para anggota saling berhubungan satu sama lain dengan beberapa tujuan yang sama dan memiliki semacam organisasi atau struktur diantara mereka. Kelompok mengembangkan norma-norma, atau peraturan yang mengidentifikasi tentang apayang dianggap sebagai perilaku yang diinginkan bagi semua anggotanya.

Karakteristik Kelompok
1. Terdiri dari 2 orang atau lebih
2. Adanya interaksi yang terus menerus
3. Adanya pengembangan identitas kelompok
4. Adanya norma – norma kelompok
5. Adanya diferensiasi peran
6. Peran yang saling tergantung
7. Produktivitas bertambah atau meningkat

Pengertian kerja kelompok (team work)
Teamwork atau kerja sama tim merupakan bentuk kerja kelompok yang bertujuan untuk mencapai target yang sudah disepakati sebelumnya.
Berikut poin-poin teamwork yang baik:
  • Teamwork adalah kerjasama dlm tim yang biasanya dibentuk dari beragam divisi dan kepentingan.
  • Sama-sama bekerja bukanlah teamwork, itu adalah kerja individual.
  • Filosofi teamwork: ‘saya mengerjakan apa yang Anda tidak bisa dan Anda mengerjakan apa yang saya tidak bisa.
  • Ketika berada dalam teamwork, segala ego pribadi, sektoral, deparmen harus disingkirkan.
  • Dalam teamwork yang dikejar untuk dicapai adalah target bersama, bukan individual.
  • Keragaman individu dalam teamwork memang sebuah nilai plus namun bisa menjadi minus jika tidak ada saling pengertian.
  • Saling pengertian terhadap karakter masing-masing anggota team akan menjadi modal sukses bersama.
  • Jika setiap orang bekerjasama via bidang masing-masing, target korporasi pasti akan segera terealisasi.
  • Individu yang egois mengejar target pribadi akan menghambat keberhasilan team. Bayangkan jika si A mengejar target A & si B mengejar target B, lalu target bersama bermuara kemana?
  • Keahlian masing-masing sungguh menjadi anugerah dalam teamwork yang akanmempercepat proses pencapaian target.
  • Kendalikan ego dan emosi saat bersama agar pergesekan tidak berujung pada pemboikotan kerjasama.
  • Dengan pemahaman yang tinggi soal karakter individu dalam team, realisasi target tidak perlu waktu yang lama.
  • Ingatlah selalu bahwa: ‘teamwork makes the dream work’.

Implikasi manajerial
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, kata Implikasi berarti akibat. Kata Implikasi sendiri dapat merujuk ke beberapa aspek yaitu salah satunya yang dibahas saat ini adalah manajerial atau manajemen.
Dalam manajemen terdapat 2 implikasi yaitu :
  1. Implikasi prosedural meliputi tata cara analisis, pilihan representasi, perencanaan kerja dan formulasi kebijakan.
  2. Implikasi kebijakan meliputi sifat substantif, perkiraan ke depan dan perumusan tindakan.

Teori managerial grid yang  dikemukakan oleh Robert K. Blakec dan Jane S. Mouton  membedakan dua dimensi dalam kepemimpinan, yaitu “concern for people” dan “concern for production”. Pada dasarnya teori managerial grid ini mengenal lima gaya kepemimpinan yang didasarkan atas dua aspek tersebut, yaitu :
  • Improvised artinya pemimpin menggunakan usaha yang paling sedikit untuk menyelesaikan tugas tertentu dan hal ini dianggap cukup untuk mempertahankan organisasi.
  • Country Club artinya kepemimpinan didasarkan kepada hubungan informal antara individu artinya perhatian akan kebutuhan individu dengan persahabatan dan menimbulkan suasana organisasi dan tempo kerja yang nyaman dan ramah.
  • Team yaitu kepemimpinan yang didasarkan bahwa keberhasilan suatu organisasi tergantung kepada hasil kerja sejumlah individu yang penuh dengan pengabdian dan komitmen. Tekanan utama terletak pada kepemimpinan kelompok yang satu sama lain saling memerlukan. Dasar dari kepemimpinan kelompok ini adalah kepercayaan dan penghargaan.
  • Task artinya pemimpin memandang efisiensi kerja sebagai factor utama keberhasilan organisasi. Penampilan terletak pada penampilan individu dalam organisasi.
  • Midle Road artinya kepemimpinan yang menekankan pada tingkat keseimbangan antara tugas dan hubungan manusiawi , dengan kata lain kinerja organisasi yang mencukupi dimungkinkan melalui penyeimbangan kebutuhan untuk bekerja dengan memelihara moral individu pada tingkat yang memuaskan.

Impilkasi Terhadap Sistem Komunikasi Organisasi
Hersey dan Blanchard mengemukakan empat gaya kepemimpinan sebagai berikut :
  • Telling (S1), yaitu perilaku pemimpin dengan tugas tinggi dan tugas rendah. Gaya ini mempunyai ciri komunikasi satu arah, dimana pemimpin yang berperan.
  • Selling (S2), perilaku dengan tigas tinggi dan hubungan tinggi. Kebanyakan pengarahan masih dilakukan oleh pemimpin, tetapi sudah mencoba komunikasi dua arah dengan dukungan sosioemosional supaya bawahan turut bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan.
  • Participating (S3), yaitu perilaku hubungan tinggi tugas rendah. Pemimpin dan bawahan sama-sama memberikan kontribusi dalam mengambil keputusan melalui komunikasi dua arah dan yang dipimpin cukup mampu dan berpengalaman untuk melaksanakan tugas.
  •  Delegating (S4), yaitu perilaku hubungan dan tugas rendah. Gaya ini memberikan kesempatan kepada yang dipimpin untuk melaksanakan tugas mereka sendiri melalui pendelegasian dan supervise yang bersifat umum. Yang dipimpin adalah orang yang sudah matang dalam melaksanakan tugas dan matang pula secara psikologis.

Pengalam Bekerjasama dalam Kelompok (Team Work)

            Seperti  biasa kerja kelompok identik dengan tugas yang diberikan dan harus dikerjakan bersama. Namun biasanya hanya namanya saja yang kerja kelompok tapi pengerjaannya tetap masing-masing dan akhirnya digabungkan. Padahal jika di kaji dari pembahasan diatas seharusnya tugas kelompok dikerjakan bersama dan membutuhkan pemikiran dari semua pihak agar masalah dapat diselesaikan.
            Nah, bagaimana dengan kerja kelompok yang saya lakukan selama ini? Jelas tidak jauh beda dengan kasus diatas.  Setelah mendapat kelompok langsung pembagian materi, masing-masing mencarinya setelah itu dikirim ke e-mail salah satu anggota untuk digabung dan dirapihkan. Setidaknya dalam hal ini setiap anggota masih memiliki kemauan untuk mengerjakan tugas. Kebanyakan kelompok  sering kali mendapat anggota  yang tidak memiliki kepedulian rata-rata hanya menerima hasil jadi begitu saja tanpa melakukan apapun. Pernah juga saya ikut tidak peduli dengan tugas dan akhirnya sama-sekali tidak ada yang mengerjakan dan akhirnya dihukum. Akan tetapi menyenangkan jika seluruh anggota peduli dan bisa diajak kerjasama dalam menyelesaikan masalah. Kelompok seperti ini biasanya para anggotanya sudah saling mengenal dan merasa nyaman untuk memberi dan menerima masukan.
            Kerja kelompok yang cukup baik saya lakukan biasanya, pada saat praktikum di lab biologi,fisika atau kimia. Saat praktikum semua anggota mengambil alih semua pengerjaan dari pengambilan alat dan bahan, proses praktikum, pengambilan data, pengamatan hingga pembuatan kesimpulan, semua itu dilakukan bersama. Misalnya saja proses kerja kami saling mengingatkan batasan/ketentuan praktik, titik yang butuh ketelitian, tanpa perintah biasanya semua langsung mengambil tempat masing-masing, ada yang memegang alat, melihat perubahan pengamatan, mencatat hasil pengamatan dan menjaga semua alat agar tidak rusak ataupun hilang. Saya berpendapat bahwa kerja kelompok dalam praktik akan terasa lebih menyenangkan dan mampu menciptakan kesadaran diri untuk melakukan pekerjaan, karena adanya pergerakan secara langsung yang membuat kami merasa nyaman dan ingin ikut serta melakukan hal tersebut, rasnya seperti bermain dan tidak ada tekanan. Berbeda jika di bandingkan dengan kelompok untuk membuat makalah, biasanya monoton dan tidak begitu menyenangkan tidak ada ketertariikan untuk melakukannya bersama karena adanya sembonyan “yang penting jadi mau gimana juga kan tetep selesai”. Nah, biasanya dalam kelompok tiap anggota hanya akan mengerti materi yang dia kerjakan saja bahkan tidak terlalu luas karena hanya dari satu pemikiran saja.

Sumber

Friday 4 October 2013

Apa itu Organisasi (?)



Pengertian Organisasi

  • Dikutip dari Wikipedia, organisasi berasal dari kata Yunani “organon” atau alat adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.
  • Organisasa adalah satu kumpulan atau sistem individual yang melalui satu hierarki jenjang dan pembagian kerja, berupaya mencapai tujuan yang ditetapkan (H. Syaiful Rohim, 110).
  • Michael Panconowsky dan Nock o’Donnel Trijullo menyatakan bahwa organisasi merupakan suatu kultur, dalam arti para anggotanya (Kadar Nurjaman,S.E., MM dan Khaerul Umam,SIP.,M.AG.,M.SI, 67).
  • Richard Farace, Peter Monge dan Hamish Russel menyatakan bahwa organisasi adalah suatu sistem yang terdiri atas dua orang (atau lebih), ada saling ketergantungan, input, proses dan output, kelompok ini berkomunikasi dan bekerjasama untuk menghasilkan hasil akhir dengn menggunakan energi, informasi dan bahan-bahan lain dari lingkungan (Kadar Nurjaman,S.E., MM dan Khaerul Umam,SIP.,M.AG.,M.SI, 68).


Pentingnya Organisasi

            Semua orang pasti memiliki suatu  tujuan yang ingin dicapai bahkan ada lebih dari satu orang yang memiliki tujuan yang sama dan tujuan itu pun ternyata membutuhkan kerja sama banyak orang untuk mencapainya. Dengan ini maka mereka membutuhkan tempat untuk menyatukan pikiran, bekerja sama dan berjuang. Nah, membentuk suatu organisasi merupakan jalan keluar untuk mempermudahnya. Dimana dalam organisasi terdapat pembagian tugas dan pengaturan yang sistematis,efisien serta efektif.
            Akan tetapi sedikit berbeda dengan apa yang dicari para remaja yang pada dasarnya belum memiliki konsep tujuan yang cukup kuat. Kebanyakan dri mereka masih mencari jati diri belum sadar atas tanggung jawab, pengendalian diri, kesadaran diri, kepedulian dan lainnya. Nah, dengan adanya organisasi mereka mereka sedikit demi sedikit akan mampu memperoleh keterampilan diri, tentu saja dalam hal ini perlu penempatan yang sesuai dengan minat dan bakat masing-masing. Dengan penempatan dalam organisasi para remaja mulai mendapat pengakuan, diberi kepercayaan untuk melakuan suatu hal, memecahkan suatu masalah dan lainnya. Tugas-tugas sederhana dan berlanjut ke hal-hal yang lebih kompleks akan menguatan jati diri dan terbentuknya kepribadian yang matang.
            Bagaimana dengan dunia kuliah apakah organisasi juga penting? Bukannya tidak menyadari pentingnya organisasi mereka cenderung malas untuk beraktifitas diluar jam kuliah karna menghabiskan banyak waktu. Dalam perkuliahan organisasi memberikan pengalaman penting sebelum masuk dunia kerja. Adanya organisasi membantu mahasiswa untuk berlatih disiplin, tanggung jawab, kerja sama, pengaturan waktu, berkomunikasi, menghargai orang lain, menjadi pemimpin  yang baik dan masih banyak lainnya. Sehingga, para mahasiswa keluar menjadi tenaga kerja yang handal dan tidak pasif mampu mencari peluang kerja sendiri dengan berbagai inisiatif yang efektif dan efisien.

Pengalaman Berorganisasi

            Kali ini saya akan sedikit berbagi cerita mengenai salah satu ekskul yang pernah saya ikuti saat di SMA. Sebenarnya saya hanya aktif satu tahun dan keluar tanpa alasan yang jelas, namun ekskul ini yang paling lama saya ikuti. Ekskul ini bernama GNB (Gema Nusantara Budaya), sebelumnya terimakasih untuk seluruh keluarga GNB dan mohon maaf atas ketidak bertanggung jawaban saya yang tidak mengundurkan diri dengan benar dan keluar begitu saja. Dalam organisasi ini saya mendapat kepercayaan diri dimana saya mulai merasakan pengakuan bahwa saya mampu. Meskipun hanya setahun ada banyak hal yang saya pelajari terutama jika ada event yang diadakan. Adanya rapat kerja, pembagian tugas kerja, pembagian jadwal latihan membuat saya sedikit mengerti arti disiplin, tanggung jawab, kerja sama, cara berkomunikasi yang baik, menghargai orang lain, kepercayaan diri dan lainnya. Namun sayang saya masih terjebak oleh keegoisan sendiri rasa malas dan ketidak mampuan untuk menjaga kesehatan memperoleh kepercayaan penuh pada anggota lain serta tidak mampu menyakinkan orang tua kalau saya bisa membuat saya lari dari tanggung jawab dan keluar dari ekskul tanpa alasan.

Daftar Pustaka

H. Syaiful Rohim, 2009, Teori Komunikasi Prespektif, Ragam dan Aplikasi, Rineka Cipta, Jakarta.
Kadar Nurjaman,S.E., MM dan Khaerul Umam,SIP.,M.AG.,M.SI, 2012, Komunikasi dan Public Relation, Pustaka Setia, Bandung.

Sumber Lain


Sunday 30 June 2013

Manusia dan Harapan


            Harapan, apa sebenarnya arti dari harapan itu?
Harapan bagi saya adalah alasan untuk terus memiliki tujuan dalam menjalani hidup. Tanpa harapan rasanya tidak ada yang perlu diwujudkan, tidak ada usaha atau do’a tidak ada pengorbanan, kerja keras di setiap harinya. Bahkan mungkin hidup tanpa harapan itu berarti hidup tetapi mati.
Harapan itu sendiri muncul karna dorongan kodrat dan dorongan keinginan hidup. Sehingga sebagian besar harapan hanyalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan jasmani,rohani dan keegoisan. Harapan yang tepat itu harapan yang bukan hanya untuk keuntungan diri sendiri tetapi juga harus memikirkan dampak serta kerugian bagi orang lain atau pun kerugian di masa depan.
Harapan itu sudah pasti hal yang ingin diwujudkan. Usaha, kerja keras, pengorbanan, kepercayaan dan do’a adalah hal yang dibutuhkan untuk meraihnya. Akan tetapi bila harapan itu tidak mampu diwujudkan kita harus tetap sabar, iklhas dan percaya pada Allah SWT bahwa di dunia ini tidak ada usaha yang sia-sia pasti ada hal yang lebih baik dari harapan yang sebelumnya untuk kita nantinya.
Harapan, harapan, harapan, harapan ya untuk saat ini saya tidak mengingkari kalau saya pun memiliki begitu banyak harapan. Sebagai seorang anak tentunya saya ingin membahagiakan kedua orang tua saya, dan salah satu caranya adal;ah menjali perkuliahan dengan baik. Harapan saya pun tidak jauh beda dengan mahasiswa/i lainnya, menjalani hari-hari perkuliahan tanpa ada masalah, IPK yang tinggi, dapat lulus skripsi, setelah itu memperoleh pekerjaan yang mendapat gaji tinggi, dan tetap bisa bermain atau berkumpul dengan teman dan keluarga. Bukan hal yang mudah untuk mewujudkannya ya itu sudah pasti dibutuhkan usaha, kerja keras dan do’a. Setidaknya harapan ini lah yang membuat saya memiliki target dan alasan untuk terus menjadi lebih baik dan semakin baik.
Ini adalah arti, makna dan tujuan dari harapan bagi saya. Temukan arti,makna dan tujuan dari harapan bagi dirimu sendiri. Harapan itu untuk hidup yang memiliki alasan dan kekuatan, lalu apa harapanmu?

Sumber:

Monday 13 May 2013

Manusia dan Kegelisahan


A.Pengertian

Kegelisahan berasal dari kata gelisah , yang berarti tidak tentram hatinya , selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Tidak lain dari semua itu adalah reaksi natural psikologis dan phisiologis akibat ketegangan saraf dan kondisi-kondisi kritis atau tidak menyenangkan. Pada masing-masing orang terdapat reaksi yang berbeda dengan yang lain, tergantung faktor-faktornya, dan itu wajar. Adapun bahwa manusia selalu merasa gelisah hingga membuatnya mengeluarkan keringat dingin, jantungnya berdetak sangat kencang, tekanan darahnya naik pada kondisi. Serta dapat juga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa kwatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan. Kegelisahanhanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam situasi tertentu. Kegelisahan merupakansalah satu ekspresi kecemasan. Karena itu dalam pengertian sehari-hari kegelisahan juga diartikan kecemasan, kekhawatiran ataupun ketakutan. Masalh kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang diinginkan tidak tercapai.

B.Macam-macam kegelisahan :

1)Kegelisahan negatif
Kegelisahan yang berlebih-lebihan/yang melewati batas, yaitu kegelisahan yang berhenti pada titik merasakan kelemahan, di mana orang yang mengalaminya sama sekali tidak bisa melakukan perubahan positif atau langkah-langkah konkret untuk berubah atau mencapai tujuan yang diinginkan, yaitu kegelisahan dalam ‘menanti-nanti’ sesuatu yang tidak jelas atau tidak ada.

2)Kegelisahan positif
Kegelisahan dalam arti yang baik digunakan sebagai kesadaran yang dapat menjadi spirit dalam memecahkan banyak permasalahan, sebagai tanda peringatan, kehati-hatian dan kewaspadaan terhadap bahaya-bahaya atau hal-hal yang datang secara tak terduga. Ia juga merupakan kekuatan dalam menghadapi kondisi-kondisi baru dan dapat membantu dalam beradaptasi.

Singkatnya, ia merupakan faktor penting yang dibutuhkan manusia. Sedangkan “kegelisahan negatif” jelas sangat membahayakan, seperti gula pada darah; ketika ketinggian kadarnya membahayakan kesehatan manusia.

Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari kecemasan. Karena itu dalam kehidupan sehari-hari, kegelisahan juga diartikan kecemasan, kekhawatiran, ketakutan. Masalah kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi yang secara definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang diinginkan tidak tercapai.

C.Macam-Macam Kecemasan:

Menurut Sigmund Freud, kecemasan dibagi menjadi tiga macam, yakni :

a) Kecemasan obyektif/kenyataan
Kecemasan obyektif adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan sesorang yang mengancam untuk mencelakakannya. Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan mungkin dari sifat pembawaan, dalam arti kata bahwa seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadi takut kalau ia berada di dekat dengan benda- benda tertentu atau keadaan tertentu dari lingkungannya. Misalnya, ketakuatn terhadap kegelapan mungkin merupakan pembawaan dari generasi sebelumnya.

Rasa ketakutan atau kecemasan ini lebih mudah diperoleh selama masih bayi atau kanak- kanak, karena organisme yang masih muda lemah dalam menghadapi bahaya- bahaya dari luar dan sering kali dikuasai oleh ketakutan egonya belum berkembang sampai titik, dimana organisme dapat menguasai rangsangan- rangsangan yang jumlahnya berlebihan. Itulah sebabnya kita perlu melindungi anak yang masih kecil terhadap pengalaman- pengalaman traumatic (pengalaman kecemasan).

b) Kecemasan neurotis (saraf)
Kecemasan neurotis (saraf) ditimbulkan oleh suatu pengamatan tentang bahaya dari naluriah. Kecemasan neurotis selalu berdasarkan kecemasan tentang kenyataan, dalam arti kata bahwa seseorang harus menghubungkan suatu tuntutan naluriah dengan bahaya dari luar sebelum ia belajar merasa takut terhadap naluri- nalurinya. Kecemasan neurotis dapat dibedakan dalam tiga bentuk:

1.    Bentuk kecemasan yang berkisar dengan bebas dan menyesuaikan dirinya dengan segera pada keadaan lingkungan yang kira- kira cocok. Kecemasan semacam ini menjadi sifat dari seseorang yang gelisah, yang selalu mengira bahwa sesuatu yang hebat akan terjadi.
2.    Bentuk ketakutan yang tegang dan irasional (phobia). Sifat khusus dari pobia adalah bahwa, intensitif ketakutan melebihi proporsi yang sebenarnya dari objek yang ditakutkannya. Misalnya, seorang gadis takut memegang benda yang terbuat dari karet. Ia tidak mengetahui sebab ketakutan tersebut, setelah di analisis; ketika masih kecil dulu ia sering diberi balon oleh ayahnya, satu untuk dia dan satu untuk adiknya, sehingga ia mendapatkan hukuman yang keras dari ayahnya. Hukuman yang didapatnya dan perasaan bersalah menjadi terhubung dengan balon karet.
3.    Reaksi gugup atau setengah gugup, reaksi ini munculnya secara tiba-tiba tanpa adanya provokasi yang tegas. Reaksi gugup ini adalah perbuatan meredakan diri yang bertujuan untuk membebaskan seseorang dari kecemasan neurotis yang sangat menyakitkan dengan jalan melakukan sesuatu yang dikehendaki oleh dia. Meskipun ego dan super ego melarangnya.


c) Kecemasan moril
Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang . Tiap pribadi memiliki bermacam macam emosi antar lain: iri, benci, dendam, dengki, marah, gelisah, dan lain lain. Sifat sifat seperti itu adalah sifat sifat yang tidak terpuji , bahkan mengakibatkan manusia akan merasa khawatir, takut, cemas, gelisah dan putus asa .

Misalnya sesorang yang mersa dirinya kurang ganteng, maka dalam pergaulan ia terbatas kalau ia tidak tersisihkan, sementara itu ia pun tidak berprestasi dalam berbagai kegiatan, sehingga kawan kawannya lebih dinilai sebgai lawan. Ketidakmampuannya menyamai kawan kawannya demikian menimbulkan kecemasan moril.

Studi kasus; manusia memang tak luput dari kesalahan dan dari kesalahan inilah manusia sering kali gelisah oleh Karena itu dalam pengertian sehari-hari kegelisahan juga diartikan kecemasan, kekhawatiran ataupun ketakutan. Masalh kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang diinginkan tidak tercapai yang terkadang juga berbuat dan berakibat fatal bagi dirinya.

D.Bentuk – bentuk kegelisahan dalam diri manusia dapat menjelma seperti :

1. Keterasingan
Terasing, diasingkan atau sedang dalam keterasingan sudah ada sejak puluhan bahkan ribuan tahun lamanya. Dimana terasing pada dasarnya dapat didefinisikan sebagi bentuk kehilangan eksistensi diri yang disebabkan tidak adanya pengakuan tentang keberadaan kita “secara hakikat” atau dengan kata lain merasa tersisihkan dan termarjinalkan oleh diri sendiri dan orang lain dalam pergaulan atau mayarakat. Keterasingan disebabkan oleh dua faktor, yaitu :
  • Faktor intern, atau fakor yang berasal dari dalam diri sendiri seperti merasa berbeda dengan orang lain, rendah diri dan bersikap apatis dengan lingkungan.
  • Faktor ekstern, yaitu faktor yang berasal dari luar diri. Faktor ini pun biasanya bersumber pada faktor yang pertama.


2. Kesepian
Aplikasi dan perwujudan dari terasing adalah kesepian. Jika seseorang sudah merasa diasingkan maka orang tersebut akan mengalami kesepian dalam diri dan lingkungan sehingga merasa kesepian. Jika hal ini terus dibiarkan maka orang tersebut akan kehilangan unsur dan karakter unik dalam dirinya senhingga dia pun sulit untuk mengenali dirinya.

3. Ketidakpastian
Berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal usul yang jelas. Itu semua disebabkan oleh pikiran yang tidak dapat berkonsentrasi yang mengacaukan pikirannya.

E.Mengapa Kegelisahan sering Dialami Manusia?
Umumnya manusia tidak menyukai kegelisahan dan mendambakan kebahagiaan. Tapi justru yang ditakutkan itu sering datang pada kehidupan kita. Dan yang didambakan itu sering menjauh dari kita. Mengapa?
Kegelisahan tidak jarang bersahabat dengan umumnya kita. Ada yang gelisah karena faktor-faktor materi, ada juga yang bukan karena hal-hal yang material. Mungkin kegelisahan itu disebabkan antara lain: 
1. Kesulitan ekonomi
2. Takut kehilangan harta, jabatan dan popularitas 
3. Penyakit yang menahun 
4. Kesulitan mendapatkan pasangan hidup yang ideal 
5. Takut kehilangan pasangan hidup 
6. Khawatir gagal dalam berkarier 
7. Dan lainnya.

Komentar :
          Kegelisahan berasal dari kata gelisah , yang berarti tidak tentram hatinya , selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Tidak lain dari semua itu adalah reaksi natural psikologis dan phisiologis akibat ketegangan saraf dan kondisi-kondisi kritis atau tidak menyenangkan. Ada 2 jenis kegelisahan yaitu kegelisahan positif dan kegelisahan negatif. Macam-macam kecemasan antara lain adalah; Kecemasan obyektif/kenyataan, Kecemasan neurotis (saraf) dan Kecemasan moril. Kegelisan dalam diri manusia dapat terwujud dalam bentuk; Keterasingan, Kesepian dan Ketidakpastian. Kegelisah itu sendiri terjadi karena adanya tekanan batin atas masalah yang sedang dihadapi. Dengan kata lain kegelisahan seharusnya dapat di hindari jika kita mampu menempatkan diri secara tepat dalam masalah yang kita alami.

Sumber :

Manusia dan Tanggung Jawab


Makna Tanggung Jawab.

Tanggung jawab adalah sifat terpuji yang mendasar dalam diri manusia. Selaras dengan fitrah. Tapi bisa juga tergeser oleh faktor eksternal. Setiap individu memiliki sifat ini. Ia akan semakin membaik bila kepribadian orang tersebut semakin meningkat. Ia akan selalu ada dalam diri manusia karena pada dasarnya setiap insan tidak bisa melepaskan diri dari kehidupan sekitar yang menunutut kepedulian dan tanggung jawab. Inilah yang menyebabkan frekwensi tanggung jawab masing-masing individu berbeda.

Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.

Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah, keadaan wajib menanggung segala sesuatunya.Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tangung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.

Tanggung jawab adalah ciri manusia beradab (berbudaya). Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian atau pengorbanannya. Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaran bertanggung jawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan, penyuluhan, keteladanan, dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Tanggung jawab itu bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggung jawab. Apabila ia tidak mau bertanggung jawab, maka ada pihak lain yang memaksakan tanggung jawab itu. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi pihak yang berbuat dan dari sisi kepentingan pihak lain. Dan sisi si pembuat ia harus menyadari akibat perbuatannya itu, dengan demikian ia sendiri pula yang haruss memulihkan ke dalam keadaan baik. Dan sisi pihak lain, apabila si pembuat tidak mau bertanggung jawab, pihak lain yang akan memulihkan baik dengan cara individual maupun dengan cara kemasyarakatan.
Apabila dikaji, tanggung jawab itu adalah kewajiban atau beban yang harus dipikul atau dipenuhi sebagai akibat dari pebuatan pihak yang berbuat, atau sebagai akibat dari perbuatan pihak lain, atau sebagai pengabdian, pengorbanan pada pihak lain. Kewajiban atau beban itu ditujukan untuk kebaikan pihak yang berbuat sendiri, atau pihak lain. Dengan keseimbangan, keserasian, keselarasan antara sesama manusia, antara manusia dan lingkungan, antara manusia dan Tuhan selalu dipelihara dengan baik.

Manusia yang bertanggung jawab adalah manusia yang berani menghadapi masalahnya sendiri.

Macam-Macam Tanggung Jawab

Ada beberapa jenis tanggung jawab, yaitu :
• Tanggung Jawab Terhadap Diri Sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri, menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa memecahkan masalah-masalah mengenai dirinya sendiri. Menurut sifat dasarnya, manusia adalah makhluk bermoral, tetapi manusia juga seorang pribadi, karena itu manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri, dan angan-angan sendiri.
• Tanggung Jawab Terhadap Keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil. Tiap anggota keluarga wajib bertanggungjawab pada keluarganya. Tanggung jawab ini tidak hanya menyangkut nama baik keluarga, tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan.
• Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat
Pada hakekatnya, manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain, maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain tersebut. Sehingga dengan demikian, manusia disini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab, agar dapat melangsungkan hidupnya di dalam masyarakat tersebut.
• Tanggung Jawab Kepada Bangsa / Negara
Setiap manusia atau individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir dan bertindak, manusia terikat oleh norma-norma dan aturan. Manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Jika perbuatannya salah, dan melanggar aturan dan norma tersebut, maka manusia itu harus bertanggung.


Komentar :
          Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban. Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian atau pengorbanannya. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi pihak yang berbuat dan dari sisi kepentingan pihak lain. Dan sisi si pembuat ia harus menyadari akibat perbuatannya itu, dengan demikian ia sendiri pula yang hams memulihkan ke dalam keadaan baik. Dan sisi pihak lain, apabila si pembuat tidak mau bertanggung jawab, pihak lain yang akan memulihkan baik dengan cara individual maupun dengan cara kemasyarakatan. Dengan kata lain manusia yang bertanggung jawab adalah manusia yang berani menghadapi masalahnya sendiri. Adapun macam-macam tanggung jawab antara lain adalah; Tanggung Jawab Terhadap Diri Sendiri, Tanggung Jawab Terhadap Keluarga, Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat dan Tanggung Jawab Tehadap Bangsa/ Negara.

Sumber :

Sunday 5 May 2013

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

PANDANGAN HIDUP DAN IDEOLOGI

Pandangan hidup adalah suatu pendapat atau ketetapan yang di jadikan pegangan, pedoman,arahan, dan petunjuk hidup. Pandangan hidup berasal dari pemikiran manusia yang sudah diakui.Banyak sekali ragam dan macam pandangan hidup manusia. 

Pandangan hidup yang di klasifikasikan berdasarkan asalnya :
- pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan yang mutlak kebenarannya. Contoh umat muslim mempunyai pedoman hidup kepada Al-Qur'an dan Al Hadits.
- pandangan hidup yang berupa ideologi yang di sesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut.
- pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.

Ideologi berasal dari bahasa latin idea yang berarti pemikiran dan logos yang berarti ilmu pengertian. Ideologi merupakan pandangan hidup, gagasan atau suatu pandangan untuk mewujudkan sesuatu di masa yang akan datang.Ideologi merupakan ruh bagi sebuah negara. Tanpa ideologi, negara tidak akan tau kemana arah yang akan dituju untuk mewujudkan suatu keadaan. Ideologi tidak dapat dipisahkan dari negara. Jika tidak ada ideologi maka negara akan mati dan tak berarah.

CITA - CITA

Cita - cita merupakan asa, keinginan, harapan atau rencana yang akan terwuud di masa depan. Pada masa kecil kita memiliki banyak cita cita , tetapi kita beranjak remaja cita cita yang di sebutkan pada masa kecil sudah berbeda dengan yang dahulu. Cita cita tidak akan terwujud tanpa adanya usaha dan dukungan yang kuat dari sekitar. Tingginya cita - cita, kondisi, dan manusia itu sendir yang mempengaruhi cita - cita seseorang dapat tercapai atau tidak.

KEBAJIKAN

Kebajikan merupakan perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, norma dan etika. Manusia hidup di dunia di tuntut untuk berbuat kebajikan dalam hal apapun. Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Sebagai makhluk pribadi, manusia dapat menentukan mana yang baik dan buruk untuk dirinya. Berbuat kebajikan dalam hal apapun akan mendatangkan kebaikan untuk manusia karena di situlah jiwa sosial manusia dipicu untuk berbuat baik.

USAHA / PERJUANGAN

Usaha/ perjuangan adalah suatu kerja keras, semangat, untuk mencapai tujuan tertentu.Manusia di tuntut bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan bekerja keras, harkat dan martabat manusia akan di hargai. Sebaliknya apabila kita malas, maka itu akan menjatuhkan harkat dan martabatnya sendiri.

Dalam agama pun diperintahkan untuk bekerja keras.Manusia di batasi oleh kemampuan dalam bekeja keras.Karena kemampuan yang terbatas itulah tingkat kemakmuran manusia satu dengan yang lainnya berbeda.Ada yang fisiknya baik dan adapula yang keahliannya baik. 

Oleh sebab itu kita diwajibkan untuk menuntut ilmu.Semakin bertambahnya ilmu maka semakin tinggi derajat seseorang. Menuntut ilmu tidak memandang usia. Dan dianjurkan menuntut ilmu ketika baru lahir sampai ke liang lihat. Jadi ilmu itu tidak ada batas akhirnya.

KEYAKINAN / KEPERCAYAAN

Keyakinan merupakan suatu sikap yang di tunjukkan oleh manusia ketika dirinya sudah cukup dalam mencapai suatu kebenaran. Keyakinan merupakan suatu sikap, oleh sebab itu keyakinan manusia tidak selalu sama. Jika keyakinan tidak ada maka akan muncul sebuah keraguan.

Kepercayaan merupakan suatu keadaan dimana manusia menganggap sesuatu itu benar.Keyakinan dan kepercayaan merupakan sikap yang saling berhubungan. Contohnya ketika kita ragu maka kita akan dikuatkan dengan keyakinan dan kepercayaan dalam meilih agar tidak tersesat nantinya.

LANGKAH - LANGKAH BERPANDANGAN HIDUP YANG BAIK

Ada banyak langkah langkah berpandangan hidup yang baik untuk manusia, manusia berpandangan hidup untuk mencapai tujuan hidup, mencapai kesejahteraan, dan ketentraman. Dengan mempunyai langkah langkah yang baik maka akan tercapai tujuan dan cita cita yang baik. Berikut adalah langkah - langkah berpandangan hidup yang baik :
a. mengenal
tahap pertama yang harus dilakukan adalah mengenal. KIta harus mengenal pandangan hidup secara mendalam agar tercapai suatu tujuan.
b. mengerti
tahap kedua yang harus di lakukan adalah mengerti. Kita harus mengerti apa itu pandangan hidup agar kita tidak salah dalam menentukan tujuan.
c. menghayati
tahap ketiga yang harus dilakukan adalah menghayati. Kita harus menghayati nilai nilai yang terkandung dalam pandangan hidup dan memperdalaminya.
d. meyakini
tahap keempat yang harus dilakukan adalah meyakini. Kita harus meyakini pandangan hidup itu sendiri agar tercapai suatu kepastian.
e. mengabdi
tahap kelima yang harus dilakukan adalah mengabdi, Kita harus mengabdi agar kita dapat merasakan manfaat dari pandangan hidup itu sendiri.
f. mengamankan
tahap keenam yang harus dilakukan adalah mengamankan. Kita harus mengamankan pandangan hidup agar tidak ada yang mengganggu atau menyalahkan pandangan hidup itu sendiri.

KOMENTAR SAYA:
Menurut saya dalam artikel ini terdapat beberapa hal penting yaitu:
  • Pandangan hidup adalah suatu pendapat atau ketetapan yang di jadikan pegangan, pedoman,arahan, dan petunjuk hidup.
  • Cita - cita merupakan asa, keinginan, harapan atau rencana yang akan terwuud di masa depan.
  • Kebajikan merupakan perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, norma dan etika.
  • Usaha/ perjuangan adalah suatu kerja keras, semangat, untuk mencapai tujuan tertentu.
  • Keyakinan merupakan suatu sikap yang di tunjukkan oleh manusia ketika dirinya sudah cukup dalam mencapai suatu kebenaran.
  • Langkah - langkah berpandangan hidup yang baik yaitu; mengenal, mengerti, menghayati, meyakini, mengabdi dan mengamankan.

SUMBER: